Laman

Seni Budaya Sambas

Radat Koko
Tari bela diri ini diciptakan oleh H.Suni bin Harun pada tahun 1971 yang diberi nama radat koko, kemudian dilestarikan oleh Bahri bin Jarni dan mendirikan perkumpulan seni tari raddat serupa di Desa Sekuduk kecamatan Sejangkung. Awalnya Radat Koko merupakan cara agar masyarakat bisa berkumpul, karena pada masa penjajahan kolonial belanda, masyarakat dilarang berkumpul atau mendirikan perkumpulan.

Tanjidor
Perkumpulan musik ini awal dibentuknya sama halanya untuk mengelabui kolonial belanda, musik tanjidor terdiri dari bebrapa alat musik berupa terompet dan drum. musik tanjidor biasanyanya dimainkan pada acara-acara, baik pesta perkawinan, menyambut tamu yang datang atau pada acara perayaan lainnya.

Timang Bubu, Timang Mayang, Timang Gambor dan Timang Karra'
Timang-timang tersebut merupakan permainan tradisional yang selalu dikaitkan dengan hal-hal yag bersifat mistis karena selalu menggunakan mantra-mantra dan disertai dengan nyanyian. Menurut fungsinya biasa digunakan untuk mencari barang-barang yang hilang atau untuk pengobatan. Timang timang tersebut dapat dijumpai di Kecamatan Tangaran.

Alo' Gambang
Alo' Gambang,sama ceritanya dengan Alo' Galing Lassong Laban, yakni merupakan alat yang digunakan untuk membuat amping setelah menuai padi, dimana tua muda bersuka ria menari sambil mengamping. Uniknya Alo' Gambang hanya dapat dijumpai di Kecamatan Paloh.

Silat Otar-Otar
Seni gabungan silat dan kuntaw ini dapat dijumpai di Kecamatan Galing. Semula Seni bela diri ini merupakan permainan prajurit istana dalam mengisi kekosongan. Bujang Neker, demikian nama pencipta seni bela diri inni. sekarang silat otar-otar biasa ditampilkan pada acara menyambut tamu dan acara hajatan.

Pangka / Uri Gasing
permainan rakyat ini masih terjaga kelestriaanya. Pangkak gasing dapat dijumpai dibeberapa kecamatan di kabupaten Sambas. diantaranya Pemangkat, Tebas, dan lain-laing. Dahuli bermain gasing hanya sebatas pengisi waktu musim angin barat datang karena tidak bisa melaut. Sekarang, sering digelar festival gasing, dengan harapan permainan tradisional ini terus dapat dilestarikan.

1 komentar:

  1. Dokumentasi juga sangat penting pak untuk menghindari kepunahan di masa mendatang, baik dalam bentuk buku, foto, video dll. sangat disayangkan banyak sekali kesenian daerah khususnya di Kabupaten Sambas yg hampir punah dan jarang sekali ditemui. mungkin pihak dinas juga perlu turun minimal mensuport segala kesenian tradisional.
    punah dengan sejarah yg tercatat/terdokumentasika lebih baik dari pada punah tanpa jejak.

    BalasHapus